15 Desember 2015

L I C H E N E S

Apa itu Lichenes?
Secara struktural, lichenes merupakan organisme yang paling aneh dari semua bentuk kehidupan di muka bumi. Hal ini disebabkan lichenes sebenarnya terdiri atas dua bahkan tiga jenis species yang berbeda. satu spesies adalah jamur, spesies lainnya adalah alga dan kadang-kadang bakteri fotosintetik yang dikenal dengan nama Cyanobacteria. kebanyakan lichenes hanya gabungan dari species jamur dan alga, namun terkadang ketiga organisme tersebut ditemukan dalam satu lichenes.

Gambar dibawah ini menunjukkan bagaimana hifa jamur membungkus sel-sel alga.
gambar 1 : struktur tubuh lichenes

Dalam Asosiasi yang mengagumkan ini, jamur mendapatkan keuntungan dari alga karena jamur tidak memiliki klorofil, tidak dapat fotosintesis membuat makanan sendiri. Jamur mendapatkan makanan dari hasil fotosintesis yang dilakukan alga, sedangkan alga mengambil manfaat dari hubungan dengan jamur yaitu jamur memiliki kemampuan untuk menemukan, menyerap dan menyimpan air yang lebih baik dibandingkan alga. Jamur juga mempengaruh bentuk lichenes dan menyediakan struktur alat perkembangbiakan. 

Hubungan antara dua organisme atau lebih, dimana kedua organisme mendapatkan manfaat dikenal dengan simbiosis mutualisme. Protobion adalah bagian alga atau bakteri hijau dari bagian alga. mereka melakukan fotosintesis dan menyediakan makanan untuk semua mitra dalam lichenes. Micobion adalah bagian  jamur dari lichenes. perannya adalah membungkus dan melindungi protobion dari kekeringan dan juga menyerap kelembaban bagi alga dalam lichenes.

Bagian utama dari tubuh lichenes disebut talus, sedangkan struktur berupa mangkuk-mangkuk kecil disebut dengan ascocarp. Di sisi dalam ascocarp terdapat spora yang dihasilkan oleh mycobion. Struktur ascocarp yang berbentuk mangkuk ini menjadi petunjuk bahwa jenis jamur yang bersimbiosis dengan alga adalah dari kelompok ascomycota.

Perhatikan gambar dibawah ini!
Gambar 2 : Micobion bagian jamur dari lichenes

Gambar dibawah ini menunjukkan lichenes jenis Cladonia. Tinggi tubuhnya sekitar 6 mm, memiliki struktur alat reproduksi berwarna merah yang menghasilkan spora. Lichenes jenis ini banyak ditemukan pada kayu-kayu yang busuk, tanah, dan batang pohon. mereka membantu menguraikan batang-batang kayu tua dan mengembalikan hara mineralnya ke dalam tanah sehingga tumbuhan dapat menggunakannya.

Gambar 3 : Warna merah merupakan struktur alat reproduksi lichenes

Lichenes sangat sensitif terhadap polutan di udara. Jika udara disekitar tempat tinggalmu terpolusi, maka kamu tidak akan menjumpai organisme ini di lingkungan sekitar. 




Gambar : 4 Lichenes tipe semak, satu dari tipe lichenes yang sangat peka terhadap polutan

Jika kamu perhatikan gambar lichenes di atasi, kamu mungkin tidak pernah melihat sebelumnya, sebab lichenes ini hanya dapat kamu jumpai pada lingkungan yang udaranya bersih atau bebas polusi, sehingga lichenes ini memang langka atau bahkan tidak ada di tempat-tempat udaranya terpolusi.

Lichenes pada gambar di bawah ini telah menyerap beberapa polutan udara (sulfur dioksida), senyawa racun ini menyebabkan perubahan pada warna tubuh lichenes yang seharusnya berwarna hijau menjadi kuning kecoklatan.


Gambar 5 : Lichenes yang menyerap polutan Sulfur dioksida

Peta dibawah ini menunjukkan kadar polutan sulfur dioksida dalam satuan mikrometer per liter. Temukan dimana konsentrasi tersebar dari gas polutan ini di peta.Daerah pantai timur merupakan daerah industri dengan banyaknya berdiri pabrik-pabrik yang menghasilkan polutan ke udara. sedangkan daerah yang jauh dari pantai kadar polutasnnya lebih sedikit dibandingkan daerah pantai.
Gambar 6 : Persebaran gas polutan SO2 di atmosfer


Bentuk-bentuk lichenes

Lichenes memiliki 4 bentuk utama, seperti gambar di bawah ini!
Gambar 7 : bentuk-bentuk livhenes

1. Crustosa, bentuk menyerupai kerak yang menempel pada tempat tumbuhnya
2. Squamulosa, bentuk bergerombol agak pipih menyerupai kerikil kecil
3. Foliosa, bentuk menyerupai daun, dengan lembaran pipih

4. Fruticosa, bentuk menyerupai semak dengan gerombolan benang atau ranting-bercabang halus.

meskipun memiliki banyak variasi pada bentuk, semua lichenes memiliki kesamaan dalam struktur anatominya. Sebagian besar tubuh lichenes terbentuk dari benang-benang jamur. benang-benang ini membungkus sel-sel alga.

Pada permukaan luar, yang merupakan tempat terjadinya kontak dengan lingkungan, benang atau hifa jamur membungkus sel-sel alga dengan rapat membentuk korteks. Kerapatann korteks berfungsi untuk mencegah masuknya organisme lain dan berguna untuk membantu mengurangi intensitas cahaya matahari yang dapat merusak sel-sel alga.

Sel-sel alga tersebar dibawah korteks yaitu didalam lapisan dimana benang-benang jamur tidak terlalu rapat. Hal ini mirip dengan struktur anatomi daun dimana sel-sel fotosintetik dikemas dengan posisi renggang yang memungkinkan sirkulasi udara.

Dibawah lapisan alga disebut medula, yaitu lapisan tenunan longgar dari hifa jamur. Pada lichenes tipe foliosa, terdapat struktur korteks tambahan dibawah medula, tetapi lichenes tipe crustosa dan Squamosa medulanya berada persis dibagian permukaan substrat tempatnya melekat. ketika dewasa lichenes menghasilkan tubuh buah yang akan menghasilkan spora.


  

Gambar 8 : Struktur tubuh Lichenes

Berikut struktur anatomi lichenes lainnya:
Gambar 9 : irisan melintang lichenes

Bagaimana cara Lichenes bereproduksi?

Lichenes berkembang biak dengan dua cara yaitu:
1. Alat reproduksi jamur menghasilkan spora. Jika spora jamur ini jatuh ditempat yang lembab akan berkecambah dan tumbuh menjadi benang hifa baru. jika benang hifa ini bertemu dengan sel-sel alga, maka lichenes baru mulai terbentuk.

2. Reproduksi aseksual . Reproduksi aseksual dari lichenes dilakukan dengan cara fragmentasi, dimana sebagian tubuh lichenes terputuhs, dan fragmen ini tumbuh menjasi lichenes baru. Reproduksi aseksual lainnya yaitu dengan membentuk soredia, yaitu suatu struktur mikroskopis yang terdiri atas beberapa sel alga yang diselimuti oleh hifa jamur. setiap soredium berkecambah membentuk lichenes baru. potongan lichenes dan soredia dapat disebarkan dengan jarak yang jauh oleh angin.


Bagaimana Lichenes digunakan sebagai Indikator?

Lichenes menyerap air dan mineral dari air hujan secara langsung dari atmosfer, melalui seluruh permukaan tubuh mereka. Hal ini membuat mereka sangat sensitif terhadap polutan di udara. Oleh sebab itu populasi lichenes sangat sedikit di sekitar pusat-pusat industri atau kota-kota besar. Jenis polutan yang berbahaya bagi keberadaan lichenes adalah sulruf dioksida, yaitu gas polutan yang dihasilkan dari asap pabrik dan emisi kendaraan bermotor.

Lichenes memiliki toleransi yang beragam terhadap polutan, oleh sebab itu mereka dapat dijadikan sebagai indikator biologi yang baik untuk menunjukkan tingkat polusi udara yang terjadi. Hal ini berati mereka mampu memberikan informasi tentang kualitas udara dan air di lingkungan. Reaksi  lichenes terhadap polutan sangat beragam tergantung pada polutan. beberapa reaksi lichenes terhadap polusi dapat dilihat dari perubahan warna tubuh dari abu-abu ke kuning orange. perubahan tersebut disebabkan lichenes menyerap partikel belerang oksida. Pada kasus lain warna lichenes berubah menjadi abu-abu gelap yang mengindikasikan bahwa mereka berada pada udara dengan kelembaban yang rendah.

Bagaimana manfaat dari Lichenes?
Kegunaan Lichenes telah diketahui selama berabad-abad yang lalu. Sebelum munculnya pewarna modern seperti saat ini, dulu lichenes banyak dimanfaatkan masyarakan sebagai pewarna pakaian. jenis lumut yang berbeda menghasilkan warna yang berbeda pula, dan dapat dicampur-campur untuk menghasilkan beragam variasi warna lainnya.

Lichenes dapat dimanfaatkan sebagai lakmus yang digunakan sebagai indikator asam atau basa. Beberapa species memiliki sifat antibiotika, yaitu jenis lichenes yang menghasilkan asam lichen yang lebih efektif dibandingkan antibiotika penicilin.

Anatomi dasar Lichenes


1. Korteks atas : pendek, hifa tebal, menempel erat membentuk lapisan  pelindung.
2. Lapisan fotosintetik : merupakan lapisan yang berisi sel-sel alga yang terdapat pada lapisan bawah korteks.
3. Pith/empulur : untaian longgar hifa yang menjaga kelembaban udra
Korteks bawah : sama seperti korteks atas  yang berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada di dalamnya
4. Rhizoma : kumpulan benang hifa yang berbentuk sebagai penahan tubuh.

Tidak ada komentar: