10 November 2008

Penghargaan Science Education Award ITSF diraih Guru SMA YPVDP

Penghargaan Iptek ITSF Diraih Dosen ITB

Jakarta, Kompas - Penghargaan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia Toray Science Foundation 2004 diraih dosen Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung, Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono (42). Komite seleksi penghargaan iptek menilai penelitiannya yang bertema "Kendali dan Pengolahan Sinyal Robust dan Cerdas: Teori, Algoritma, dan Implementasi Real-time" memenuhi kriteria keilmiahan sebagai pemenang.

Pada kategori penghargaan iptek, Bambang menyisihkan 18 ilmuwan yang dinominasikan sembilan universitas, dua lembaga penelitian pemerintah, dan satu yayasan ilmu. Lelaki kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, itu berhak menerima hibah penelitian Rp 60 juta.

Pengumuman berlangsung di Jakarta, Kamis (3/2). Selain komite seleksi penghargaan dan hibah penelitian iptek serta komite seleksi penghargaan pendidikan sains, acara dihadiri pula oleh pengurus Indonesia Toray Science Foundation (ITSF) Indonesia dan Jepang. Tampil berpidato ilmiah Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Dr dr Sangkot Marzuki dan peraih emas lomba fisika internasional The First Step to Nobel Prize in Physics 2004 Septinus George Saa.

Bambang mengatakan, secara spesifik, penelitiannya dapat diaplikasikan untuk meredam kebisingan aktif. Caranya dengan melawan sumber suara melalui sinyal yang dikontrol. Secara teknis, alat dapat dibuat sebesar ujung jari kelingking dewasa.

Ketua komite seleksi penghargaan iptek Dr Suwarto Martosudirjo APU dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung mengatakan, penelitian ini punya kontribusi keilmuan dan aplikasi jelas.

Sejumlah algoritma baru dikembangkan dan diuji pada kendali bising aktif real time menggunakan pengolah sinyal digital (DSP). "Aplikasi temuan ini bisa dikembangkan untuk mengendalikan sistem apa saja, seperti satelit, robot, dan pesawat terbang," kata Bambang.

Penghargaan untuk guru

Secara keseluruhan, penghargaan Toray ke-11 kemarin diberikan kepada 32 orang. Ada 21 orang menerima hibah dana penelitian iptek bernilai total Rp 607.296.000 dan sepuluh guru memperoleh penghargaan pendidikan sains masing-masing Rp 17,5 juta.

Kesepuluh guru dinilai inovatif dan kreatif dalam mengajarkan materi pelajaran IPA tingkat SMA, di antaranya dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka. Salah satu guru yang berasal dari Bontang kalimantan timur, Dra Herfen Suryati, mengembangkan inovasi pembelajaran yang memanfaatkan hutan bakau untuk menjelaskan konsep keanekaragaman hayati. Menurut pendapatnya hutan bakau dapat dijadikan sebagai sumber belajar, karena memiliki kekayaan keanekaragaman makhluk hidup yang sangat tinggi. Judul yang diajukan guru biologi ini untuk bisa mendapatkan award dari ITSF sangat unik yaitu "eksplorasi pedagogik lahan basah" senagai sumber belajar keanekaragaman hayati.

Ketua Kehormatan ITSF dari Toray Industries Inc Jepang Dr Katsunosuke Maeda mengatakan, pemberian penghargaan penelitian dasar bidang iptek di Indonesia tersebut akan terus didukung.

Sementara Sangkot Marzuki menilai, pemberian penghargaan Toray mengisi kekosongan sistem penelitian di Indonesia. Selain jarang, institusi swasta umumnya hanya bersedia memberi dana penelitian aplikatif, bukannya penelitian dasar.

Menurut Suwarto, dilihat dari jumlah proposal yang dikirim peserta, terjadi penurunan peserta. Tahun 2004, jumlah usulan program hibah penelitian iptek 101 usulan. Dari jumlah itu, hanya 21 yang dinyatakan lolos ke babak berikutnya.

Mengenai jumlah yang berkurang, ia memperkirakan tidak semata terkait sosialisasi panitia. Faktor penyelenggaraan pemilihan umum dinilai memengaruhi jumlah usulan proposal yang dikirim.

Meskipun secara kuantitas menurun, kualitas proposal penelitian dinilai Suwarto meningkat. Karena itu, komite seleksi meminta bantuan para ahli untuk menyeleksinya. Hasilnya, para pemenang didominasi peserta dari Pulau Jawa, terutama Jakarta dan sekitarnya.

Ketua Yayasan ITSF Dr Soefjan Tasuri menegaskan, tidak ada diskriminasi atau subyektivitas penyeleksian. (GSA)

05 November 2008

Catatan lanjutan Sistem Peredaran Darah

Cairan Darah (Plasma Darah)

Terdiri dari:
air (90 - 92) %
zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa, protein plasma, serum plasma)

Protein plasma terdiri dari :
a. Albumin
Berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis darah
b. Globulin
Berfungsi untuk membentuk protrombin dan antibodi (serum darah)
c. Fibrinogen
Berfungsi untuk membekukan darah

Serum darah:
Serum darah dibangun oleh senyawa globulin, terdiri dari:
a. Aglutinin
Berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen)
b. presipitin
Berfungsi untuk mengendapkan antigen
c. Antitoksi
Berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen
d. Opsonin
Berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit

Golongan darah
Golongan darah ditemukan oleh ahli Imunologi Dr. landsteiner dan Donath.
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
1. Golongan darah A
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
2. Golongan darah B
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
3. Golongan darah AB
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung aglutinin
4. Golongan darah O
Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b

Mekanisme Transfusi Darah
Dalam proses transfusi darah, beberapa istilah yang berkaitan dengan proses transfusi darah sebagai berikut:
1. Transfusi = proses pindah tuang darah
2. Donor = orang yang memberikan sejumlah darah ke orang lain yang membutuhkan
3. Resipien = orang yang menerima sejumlah darah dari orang lain
4. Donor Universal = golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain. Golongan darah yang dimaksud adalah O
5. Resipien Universal = Golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan darah lain. Golongan darah yang dimaksud adalah AB
6. Serum = plasma tanpa fibrinogen
7. antigen = aglutinogen merupakan protein asing yang akan digumpalkan oleh antibodi / aglutinin
8. Antibodi = protein plasma yang dapat menggumpalkan antigen / aglutinin
9. Aglutinasi = penggumpalan darah akibat ketidakcocokan antara jenis aglutinogen donor dengan aglutinin resipien

berdasarkan bagan tersebut jelas terlihat bahwa golongan darah O bersifat sebagai donor universal dan golongan darah AB bersifat sebagai resipien universal.
Pada pelaksanaan transfusi darah yang penting diperhatikan adalah pada donor, harus diperhatikan jenis aglutinogennya, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutininnya.


Pada tahun 1940, Lansteiner menemukan jenis penggolongan darah yang lain yaitu sistem Rhesus. berdasarkan penyelidikannya membedakan golongan darah A menjadi 2 macam yaitu :
1. Golongan darah A yang berfaktor rhesus Positif (Rh +)
2. Golongan darah A yang tidak berfaktor rhesus ( rhesus -).
Sebagian besar ras kulit hitam dan sawo matang memiliki darah dengan rhesus +, sedangkan sebagian besar ras kulit putih ber rhesus -..

Fungsi penggolongan darah :
1. Penting untuk proses transfusi darah
2. Penting untuk penyelidikan golongan darah

Peredaran darah
Cairan tubuh diedarkan melalui pembuluh darah dan pembuluh limfe.
Alat-alat peredaran Darah terdiri dari:
a. jantung (heart/cor)
b. Pembuluh darah (pembuluh darah vena /pembuluh darah balik dan pembuluh darah arteri / pembuluh darah nadi.
c. kapiler-kapiler / pembuluh darah halus : (arteriole dan venule)

JANTUNG

1. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu:
Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung
Miokardium, Merupakan otot jantung
Endokardium, merupakan selaput yang membatasi ruangan jantung
2. Ruangan jantung:
Jantung mempunyai 4 ruangan jantung yaitu :
a. 2 serambi (atrium) yaitu atrium sinister / kiri dan atrium dekster / kanan
b. 2 bilik (ventrikel) yaitu vebtrikel sinister / kiri dan ventrikel dekster / kanan
Dinding bilik (ventrikel) jantung lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi (atrium).
Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding bilik kana

3. Klep jantung
Antara ruang jantung dihubungkan oleh klep atau katub jantunh seperti:
1. valvula trikuspidalis = klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan ventrikel kanan

2. Valvula bicuspidalis = klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan ventrikel kiri
Jantung juga memiliki korda tendinae yaitu urat jantung yang menjaga katup (klep)
jantung mendapat makanan dan O2 dari nadi tajuk (arteri coronaria)
penyakit jantung koroner disebabkan tersumbatnyanya arteri koronaria
Otot jantung termasuk otot involunter yang bekerja di luar kendali sistem koordinasi.
3. syaraf jantung
Nodus S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinje
sinus arterio) disebut juga nodus keith - flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat muaravena cava superior dan vena cava inferior.
Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke- 10)
Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel)
Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinje
mekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah :
stimulus --> Nodus S. A ---> Berkas His ---> Serabut purkinje ---> Kontraksi bilik (ventrikel)

5. Tekanan/denyut jantung
Berkaitan dengan menguncup dan mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah yaitu:
a. Sistole
Peristiwa menguncupnya bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada orang normal tekanan nya sekitar 120 mm Hg
b. Diastole arah
Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi), pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer
PEMBULUH DARAH
Macam-macam pembuluh darah:
1. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung.
Terdiri dari:
a. Arteri pulmonalis
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
b. Aorta
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah

2. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung.
a. Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
b. Vena cava inferior
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
Vena cava superior
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung

3. Pembuluh darah kapiler
Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.
Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.
Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran menjadi lebih efisien.
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif.
Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif
a. Venule
Pembuluh darah kapiler dari vena
b. Arteriole
Pembuluh darah kapiler dari arteri

Perbedaan antara arteri dengan vena

Tabel perbedaan antara arteri dan vena

No

Pembeda

Pembuluh darah arteri

Pembuluh darah vena

1

Dinding pembuluh

Lebih tebal

Lebih tipis

2

Lumen / salran

Sempit

luas

3

Katup

Tidak ada

Ada disepanjang pembuluh, berfungsi untuk mencegah terjadinya arus balik, sehingga arah aliran hanya ke satu arah

4

Aliran darah

Meninggalkan jantung

Menuju jantung

5

Tekanan darah

kuat

lemah

6

denyutan

Terasa, seirama dengan denyut jantung

Tidak ada


Peredarah darah tertutup
Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.

Peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar melintasi jantung sebanyak dua kali.
Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:
1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kanan jantung --> Arteri pulmonalis --> paru-paru --> vena pulmonalis -- atrium kiri jantung
2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)
merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.

mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kiri --> aorta --> arteri superior dan inferior --> sel / jaringan tubuh --> vena cava inferior dan superior --> atrium kanan jantung

3. Sistem peredaran portal
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrien








04 November 2008

KLASIFIKASI

Klasifikasi
Pengklasifikasian telah lama dilakukan oleh para ahli, yang pertama kali Aristoteles dan Theophrastus. Aristoteles memperkenalkan 520 jenis hewan dalam buku Historia Animalium dan Theophrastus memperkenalkan 480 jenis tumbuhan dalam buku Historia Plantarum. Sistem klasifikasi ada 3 macam yaitu:

a. Sistem klasifikasi alamiah oleh Theophratus dalam bahasa latin Polinomial.
b. Sistem klasifikasi buatan oleh Carolus Linnaeus dalam bahasa latin Binomial.
c. Sistem klasifikasi filogenetik oleh Charles Darwin dalam bahasa latin Binomial.

Perkembangan Klasifikasi
Ilmu pengetahuan semakin berkembang dari masa ke masa. Perkembangan ini sering menuntut perubahan dalam klasifikasi, khususnya pada tingkat kingdom. Setiap sistem klasifikasi yang digunakan harus bersifat eksklusif dan inklusif. Sistem klasifikasi dibuat untuk memudahkan kita mempelajari keanekaragaman hayati di dunia ini. Perkembangan sistem klasifikasi menunjukkan bagaimana para ilmuwan bekerja yaitu terbuka untuk perubahan dalam hal-hal yang baru. Dewasa ini kita telah memiliki Kode Internasional Tata Nama Tumbuhan (International Code of Botanical Nomenclature) dan Kode Internasional Tata Nama Hewan (International Code of Zoological Nomenclature).

Cara Menulis Nama Jenis/ Nomenklatur bi nomial
Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan sistem tata nama ganda adalah sebagai berikut:

a. Huruf pertama dari kata yang menyebutkan marga (genus) ditulis dengan huruf
....besar, sedangkan untuk kata penunjuk jenis (spesies) ditulis dengan huruf kecil
....semua. Contoh: Zea mays, Zea : genus, mays : spesies.
b. Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah
....pada kedua kata nama tersebut. Namun bila dicetak harus memakai huruf
....miring. Contoh: Zea mays bila diketik, Zea mays bila diketik.
c. Bila nama penunjuk jenis lebih dari dua kata, kedua kata terakhir tersebut
....harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Contoh: Hibiscus rosa sinensis
....menjadi Hibiscus rosa-sinensis.
d. Bila nama jenis itu diberikan untuk mengenang jasa orang yang
....menemukannya maka nama penemu dapat dicantumkan pada kata kedua
....dengan menambahkan hisuf (i) di belakangnya. Contohnya antara lain tanaman
....pinus yang ditemukan Merkus, maka nama tanaman itu Pinus merkusii. Dapat
....juga apabila ada spesies yang ditemukan Linnaeus maka di belakang bisa di
....beri tanda (L.)
e. Di samping cara pemberian nama spesies, ada pula cara penulisan nama kelas,
...bangsa, dan famili, yaitu sebagai berikut:
f. Nama kelas adalah nama genus + nae. Contoh: Equisetum + nae menjadi
...Kelas Equisetinae
g. Nama Ordo adalah nama genus + ales. Contoh: Zingiber + ales menjadi Ordo
...Zingiberales

h. Nama Famili adalah nama genus + aceae. Contoh: Canna + aceae menjadi Famili
...Cannaceae


JAMUR


PENDAHULUAN

Manusia Jamuran!
yang ini lain lagi, makanan berjamur
Yang ini, Makanan jamuran


Apakah itu Fungi?

Fungi merupakan organisme eukariotik, heterotrof karena tidak mengandung klorofil, makanan diambil dengan cara absorbsi dari lingkungan dan berkembang biak dengan spora.

cara mendapatkan nutrisi pada beberapa makhluk hidup
~ Fungi = heterotrof yang absorbtif
~ Hewan = heterotrof yang fagotrof
heterotrof adalah organisme yang tidak dapat mensintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik
~ Tumbuhan = autotrof

CIRI DAN STRUKTUR TUBUH
1. bentuk tubuh ada yang uniseluler (bersel 1) dan ada yang multiseluler (bersel banyak)

2. Bentuk tubuh jamur yang bersel satu umumnya bulat, sedangkan jamur yang bersel banyak tersusun atas kumpulan benang (hifa) yang disebut miselium.

3. Jenis hifa yang membangun tubuh jamur multiseluler ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat (hifa coenositik).
4. Fungsi hifa adalah untuk menyerap nutrisi dan sebagai alat reproduksi vegetatif (membentuk alat pembiakan vegetatif berupa sporangium dan konidium)
5. habitat jamur umumnya di daratan terutama di tempat-tempat yang lembab
6. Struktur sel eukariotik, memiliki dinding sel yang terbuat dari kitin
7. cara hidup ada yang saprofit (menguraikan sampah organik), parasitik (merugikan organisme lain karena mengambil makanan dari makhluk yang ditumpanginya) dan simbiosis (hidup bersama dengan makhluk hidup lain)

REPRODUKSI

1. Jamur bersel satu (uniseluler)
Untuk jamur yang uniseluler, reproduksi secara vegetatif dengan cara membentuk tunas, sedangkan reproduksi generatif dengan menggunakan ascus.

2. Jamur bersel banyak (multiseluler)
Untuk jamur multiseluler reproduksi vegetatif dengan menggunakan spora aseksual yang terbentuk dalam konidium atau sporangium, sedangkan reproduksi generatif dengan menggunakan spora seksual yang terbentuk dalam ascus, atau basidium.

KLASIFIKASI JAMUR
Kingdom fungi dibagi menjadi lima divisi yang berbeda dalam hal struktur hifa dan struktur penghasil spora, teriri dari yaitu:

1. Zygomycotina (kelas Zygomycotina)

...a. Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa organisme mati
...b. Hifanya bercabang banyak, dan tidak bersekat (coenositik_
...c. Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora tak berflagel (aplanospora) yang dibentuk oleh sporangium, dan generatif dengan cara gametangiogami (perkawinan) dari dua hifa yang berbeda muatan (-/+) dan menghasilkan zigospora
...d. Contohnya : Rhizopus sp
......Miseliumnya mempunyai tiga tipe hifa yaitu :
......* stolon (hifa yang membentuk jaringan di permukaan substrat seperti roti),
......* rhizoid (hifa yang mnembus substrat dan berfungsi untuk menyerap makanan),
......* sporangiofor
(tangkai sporangium).

Berkembangbiak dengan cara vegetatif yaitu membuat sporangium yang menghasilkan spora. Generatif yaitu dengan konjugasi dua hifa (-) dan hifa (+).

Contoh lain dari jamur ini dan perannya adalah:

1. Mucor mucedo Hidup pada kotoran ternak
2. Rhizopus nigricans Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah
3. Rhizopus oryzae Jamur tempe/untuk membuat tempe
4. Rhizopus nodusus Menghasilkan asam laktat
5. Plasmopora viticola Parasit pada anggur

2. Ascomycotina

...a. Hidup saprofit di dalam tanah atau hipogean atau i kotoran ternak disebut koprofil, dan ada juga yang parasit pada tumbuhan.
...b. Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat.

Cara berkembangbiak ada dua cara:

a. Secara vegetatif dengan cara:
...~ membentuk spora berdinding tebal (kalmidospora)
...~ fragmentasi
pemisahan sebagian cabang dari miselium yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru,
...~ tunas/kuncup (budding) yaitu pada Saccharomyces.

b. Secara generatif
Dengan menghasilkan spora yang dibentuk di dalam askus. Askus-askus itu berkumpul dalam badan yang disebut askokarp.

Contohnya:
a. Saccaharomyces cerevisiae untuk membuat tape
b. Saccaharomyces ovale untuk membuat tape
c. Saccaharomyces sake untuk membuat sake jepang
d. Penicillium notatum penghasil antibiotik pinisilin
e. Penicillium chryzogenum penghasil antibiotik pinisilin
f. Penicillium camemberti mengharumkan keju
g. Penicillium roquerforti mengharumkan keju
h. Aspergillus flavus menghasilkan alfatoksin
i. Aspergillus fumigatus parasit paru-paru burung
j. Aspergillus oryzae untuk membuat tape
k. Aspergillus wentii untuk membuat kecap
l. Aspergillus nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga
m. Laboulbenia parasit pada serangga
n. Claviseps purpurea bahan obat-obatan
o. Reosellina arcuata hidup pada potongan akar
p. Nectria cinabarina parasit pada kayu manis
q. Neurospora sitophila untuk membuat oncom

3. Basidiomycotina

~ Umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang.
~ Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora).
~ Cara reproduksi : vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium) dan secara generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang menghasilkan spora yang disebut basidiospora)


Contohnya:
a. Puccinia graminis parasit pada rumput-rumputan
b. Ustilago vireus parasit pada padi
c. Ustilago maydis parasit pada jagung
d. Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan
e. Auricularia polytrica jamur kuping, dapat dimakan
f. Amanita phalloides menghasilkan racun falin yang merusak darah
g. Ustilago compestris jamur kaleng
h. Amanita muscaria menghasilkan racun muskarin yang dapat membunuh lalat
i. Pleurotes (jamur tiram) enak dimakan
j. Exobasidium vexans parasit pada tanaman the
k. Corticium salmonella jamur upas, parasit pada pohon buah-buahan dan karet

4. Deuteromycotina
a. Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut juga jamur tidak sempurna (fungi imperfecti)
b. Pembiakan vegetatif dengan menggunakan konidium, sedang alat pembiakan generatifnya
(askus atau basidium) belum atau tidak dikenal. Contoh klasik ialah Monilia sitophila, jamur
ini masuk Deuteromycotina. Tetapi setelah ditemukan alat pembiakan generetif oleh Dodge
(1927) dan Dwijosoeputro (1961), jamur ini dikelompokkan ke dalam Ascomycotina dan namanya diganti menjadi Neurospora sitophila.

Contohnya
a. Helminthosprium oryzae parasit pada padi
b. Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah
c. Monila sitophila jamur oncom, enak dimakan
d. Tinea versicolor jamur panu
e. Epidermophyton floocossum jamur kulit, parasit pada kaki atlit
f. Verticillium penyebab layu pada bibit-bibit tanaman
g. Curvularia parasit pada rerumputan

MIKORIZA

Mikoriza bukan takson dalam kingdom jamur, mikoriza merupakan jamur yang hifanya bersimbiosis dengan akar suatu tanaman. Berdasarkan kedalaman jaringan yang digunakannya mikoriza dapat digolongkan menjadi dua tipe mikoriza, yaitu:

a. Ektomikoriza
Yaitu jika hifa jamur hanya hidup di daerah permukaan akar, yakni pada jaringan epidermis. Dari tumbuhan inangnya memperolah bahan makanan seperti vitamin, gula, asam amino. Sedangkan inangnya mendapatkan air dan unsur-unsur dari tanah lebih banyak. Contohnya jamur ektomikoriza bersimbiosis dengan tanaman pinus, bentuknya seperti payung.

Endomikoriza
Yaitu hifa jamur menembus akar hingga masuk ke jaringan korteks. Endomikoriza tidak mempunyai inang khusus. Contohnya jamur yang hidup pada akar anggrek, sayuran, dan berbagai jenis pohon.

LUMUT KERAK

Lumut kerak merupakan simbiosis antara jamur dari golongan Ascomycotina atau Basidiomycotina (mikobion) dengan Chlorophyta atau Cyanobacteria bersel satu (fikobion). Menurut bentuk pertumbuhannya, lumut kerak terbagi menjadi tiga tipe yaitu:
a. Krustos, jika talus terbentuk seperti kerak (kulit keras) dan melekat erat pada substratnya.Contohnya : Physcia
b. Folios, jika talus berbentuk seperti daun. Contohnya : Umbillicaria, Parmelia
c. Fruktikos, jika talus tegak seperti semak atau menggantung seperti jumbai atau pita. Contohnya Usnea longissima

Reproduksi generatif yaitu berdiri sendiri antara jamur dan ganggang yang bersimbiosis, dan vegetatif dengan cara fragmentasi.

Manfaat lumut kerak bagi kehidupan manusia diantaranya:

a. Dapat dibuat obat
b. Dapat digunakan sebagai penambah rasa dan aroma
c. Pigmen yang dihasilkan dapat dibuat kertas lakmus celup indikator pH
d. Pada daerah bebatuan, lumut kerak dapat melapukan bebatuan dan menambah kandungan zat-zat yang dimilikinyaDapat digunakan sebagai indikator pencemaran

Selengkapnya materi jamur dengan format ms word (doc) Download disini

Multimedia presentasi jamur dengan format powerpoint (ppt) Download disini

Latihan soal jamur Download disini

Tes blok jamur 1 Download disini

Tes blok jamur 2, Download disini

Her tes blok jamur Download disini


Lembar kegiatan siswa Download disini

HAKIKAT BIOLOGI SEBAGAI ILMU

Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan alam (IPA) telah mengubah sejarah kehidupan manusia. Perkembangan itu semakin pesat setelah diketemukannya komputer yang dapat membantu manusia dalam merancang dan menganalisis hasil-hasil penelitian. Di dunia kedokteran telah ditemukan berbagai teknik bedah, transplantasi organ, terapi genetik, bayi tabung, serta obat-obatan penyembuh berbagai penyakit. Itu semua berkat perkembangan IPA. Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dan ingin memahami alam apa adanya.

1. Karkteristik Biologi sebagai ilmu (Sains)
Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Adapun karakteristik ilmu pengetahuan alam termasuk biologi (SAINS/IPA) yaitu:
1. Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera
2. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata)
3. Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku
4. Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik
kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Bersifat
deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi
ketentuan khusus.
Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif)
Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan

2. Ruang lingkup biologi
Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS (Biological Science Curricullum Study, Mayer 1980) bahwa ruang lingkup biologi meliputi obyek biologi berupa kingdom (plantae, animalia, protista, fungi, archebacteria, eubacteria). Ditinjau dari tingkat molekul (virus) - sel (protozoa, bakteri dan tumbuhan unisel) - jaringan (porifera & coelenterata) - organ (hati, ginjal, dll) - sistem organ (sistem sirkulasi, sistem transportasi, dll) - individu (manusia) – populasi (kumpulan individu yang sama di daerah yang sama) – komunitas (kumpulan beberapa populasi) – ekosistem (kumpulan beberapa komunitas) – biosfer (kumpulan bebrapa ekosistem)

Adapun persoalan yang dikaji meliputi 9 tema dasar yaitu :
1. Biologi (sains) sebagai proses inkuiri
2. Sejarah konsep biologi
3. Evolusi
4. Keanekaragaman dan keseragaman
5. Genetika dan kelangsungan hidup
6. Organisme dan lingkungan
7. Perilaku
8. Struktur dan fungsi
9. Regulasi
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, obyek biologi juga terus berkembang

3. Dampak mempelajari biologi
Peran biologi dalam kehidupan memberikan dampak negatif dan dampak positif. Dampak positif atau manfaatnya yaitu (
(1) Manusia sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungan,
(2) Diciptakan bibit unggul yang ramah lingkungan,
(3) pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang.
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan yaitu
(1) Mengeksploitasi SDA dengan sembarangan,
(2) Penggunaan bibit unggul dan pestisida berlebihan yang akan berdampak pada biodeversitas, (3) Penggunaan senjata biologi yang mematikan, yang akan merusak lingkungan biotik maupun
abiotik. Oleh karena itu kemajuan biologi yang demikian pesatnya harus diimbangi dengan
iman dan takwa, sehingga pemanfaatan lebih optimal dan meminimalkan dampak negatif
yang ada.

4. Metode ilmiah
Biologi merupakan cabang sains yang mempelajari berbagai permasalahan makhluk hidup, dan untuk mempelajari melalui proses dan sikap ilmiah ini sebagai konsekuensi biologi. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah akan memperoleh produk ilmiah. Dalam mempelajari sains terdiri dari 3 komponen yaitu :
Sikap ilmiah
Merupakan sikap yang harus dimiliki untuk berlaku obbyektif dan jujur saat mengumpulkan dan menganalisa data.
Proses ilmiah
Merupakan perangkat ketrampilan kompleks yang digunakan dalam melakukan kerja ilmiah. Proses ilmiah dapat dilakukan dengan pendekatan ketrampilan proses dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
1) Ketrampilan proses sains dasar, meliputi:
a. Mengobservasi
Mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indera. Dalam biologi
hasil observasi seringkali dibuat dalam bentuk gambar (misal gambar dunia dll), bagan
(missal bagan siklus hidup kupu-kupu), tabel (misal tabel pertumbuhan penduduk suatu
wilayah), grafik (misal grafik hubungan antara tabel pertumbuhan kecambah), dan tulisan.
b. Menggolongkan
Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan.
c. Menafsirkan
Memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya.
d. Mempraktikkan/meramalkan
Memperkirakan kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang
berlaku. Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu
prakiraan berdasarkan pada data yang telah terjadi; kedua prakiraan ekstrapolasi yaitu
prakiraan berdasarkan logika di luar data yang terjadi.
e. Mengajukan pertanyaan
Berupa pertanyaan bagaimana, karena pertanyaan ini menuntut jawaban yang diperoleh
dengan proses.
2) Ketrampilan proses sains terpadu, yang terdiri dari:
a. Mengidentifikasi variabel
b. Menyusun tabel data
c. Menyusun grafik
d. Mendeskripsikan hubungan antar variabel
e. Perolehan data dan pemrosesan data
f. Menganalisia penyelidikan
g. Merumuskan hipotesis
h. Mendefinisikan variabel secara operasional
i. Melakukan eksperimen
j . Inferens
3) Langkah sistematis dalam proses ilmiah/metode ilmiah meliputi:

Merumuskan masalah
Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:
a. Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat objek eksperimen?
b. Bagaimana pengeruh variabel bebas terhadap variabel terikat objek eksperimen?
c. Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat objek eksperimen

Menyusun kerangka berfikir
Kerangka berfikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris.

Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan. Ada 2 macam hipotesis dalam eksperimen yaitu:
a. Hipotesis nol (H0) : tidak ada pengnaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
b. Hipotesis alternatif (H1) : ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat

Melakukan eksperimen
Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa itu perlu dibuktikan melalui eksperimen. Dalam melakukan eksperimen melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Taraf perlakuan
b. Pengendalian faktor lain
c. Ulangan
d. Pengukuran

Analisis data
Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara deskriptif.
Menarik kesimpulan
Ada dua kemungkinan dalam kesimpulan yaitu hipotesis diterima (dugaan sementara sesuai dengan eksperimen) atau ditolak (dugaan sementara tidak sesuai dengan eksperimen).

Publikasi
Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal penelitian, seminar atau lewat internet.

4) Sistematika laporan penelitian

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian teori
B. Kajian dan hasil-hasil penelitian
C. Rumusan hipotesis

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Variabel dan definisi operasional variabel
B. Rancangan penelitian
C. Sasaran penelitian (populasi dan sampel)
D. Instrumen, alat dan bahan
E. Prosedur pelaksanaan penelitian
F. Rencana analisis data
G. Jadwal penelitian

BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi data
B. Interpretasi data
C. Uji hipotesis
D. Pembahasan

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Produk ilmiah
Dengan menggunakan sikap dan proses ilmiah, para ahli memperoleh penemuan-penemuan yang dapat berupa fakta atau teori. Produk ilmiah sangat berpengaruh pada perkembangan ilmu dan teknologi. Produk ilmiah ditujukan untuk kesejahteraan manusia dengan menciptakan sesuatu yang baru dan berdaya guna bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia

BAKTERI DAN ALGA BIRU

Bakteri merupakan kelompok makhluk hidup bersel tunggal, yang hubungan kekerabatannya dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Studi mengenai bakteri mulai berkembang setelah ditemukan mikroskop oleh Anthonie van Leeuwenhoek (1683). Studi mengenai bakteri berkembang akhirnya terbentuklah cabang biologi yaitu bakteriologi. Bakteri dibedakan menjadi dua subkingdom yaitu Archaebakteria dan Eubacteria. Perbedaan utama antara keduanya adalah:

a. Komposisi RNA-nya

b. Komposisi ribosomnya

c. Komposisi kimia penyusun dinding sel

d. Lemak pada membran selnya

ARCHAEBACTERIA

1. Subkingdom Archaebacteria (bakteri purba)
Ciri-cirinya:
a. Prokariotik artinya tidak mempunyai membran inti
b. Dinding selnya sama sekali tidak terbuat dari peptidoglikan
c. Bersifat anaerob, mampu menghasilkan ATP
d. Habitat di tempat yang ekstrim (asin sekali, panas sekali, dingin sekali, dll)
e. Sukar dibiakkan di laboratorium

Saat ini Archaebacteria diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu:

a. Methanogenik
Bakteri ini merupakan kemoautotrof yang memperoleh keperluan metabolismenya dengan menghasilkan metana dari karbon dioksida dan hidrogen. Habitat di tepi rawa paya metana biasa dinamakan gas rawa, juga hidup di rumen sapi, terdapat pada hidrogen dan karbon dioksida yang dihasilkan mikroorganisme lain yang hidup di situ. Bakteri ini dapat bertahan hidup pada suhu yang tinggi karena struktur DNA, protein dan membran selnya telah beradaptasi. Bakteri methanogenik dapat tumbuh baik pada suhu 980C dan mati di bawah 840C.

b. Halofilik
Bakteri ini hidup pada habitat yang berkadar garam tinggi, seperti di laut mati dan danau air asin. Beberapa bakteri ini mampu melakukan fotosintesis. Jenis klorofilnya disebut bakteriorhodopsin yang memberikan warna ungu.

c. Pereduksi sulfur (bakteri termofilik)
Bakteri pereduksi sulfuur menggunakan hidrogen dan sulfur anorganik sebagai sumber energinya, mampu hidup pada suhu 850C reaksinya sebagai berikut:
H2 + S ---- H2S
6 H2S + 3 O2 ----- 6 S + 6 H2O
d. Thermoasidofilik
Bakteri ini hidup dengan mengoksidasi sulfur. Bakteri thermoasidofilik terdapat di lubang vulkanik dan mata air bersulfur seperti yang terdapat di Yellowstone Amerika.

Eubacteria
Eubacteria sering dianggap sebagai bakteri sesungguhnya. Eubacteria terbagi dalam tiga divisi yaitu Graciliates, Firmicutes dan Tenecutes. Eubacteria meliputi seluruh anggota bakteri dan ganggang biru-hijau (Cyanobacteria).

BAKTERI
a. Ciri-ciri Bakteri

Secara umum ciri-ciri bakteri:

1. Merupakan mikroorganisme berukuran lebar 0,5-1 mikron dan panjang 10 mikron

2. Bersifat kosmopolit/dapat hidup di berbagai lingkungan misalnya di tubuh organisme, di tanah, air tawar, dan air laut

3. Pada kondisi tidak menguntungkan bakteri membentuk endospora dan membentuk kapsul (bakteri yang berkapsul lebih sering bersifat patogen)

Struktur Sel Bakteri
1. Dinding sel

Dinding sel bakteri sangat tipis, tersusun atas peptidoglikan, yakni polisakarida yang berikatan dengan protein. Fungsi dinding sel untuk memberi bentuk tertentu pada sel, melindungi protoplasma sel, proses pembelahan sel. Berdasarkan struktur peptidoglikan bakteri dapat dibedakan menjadi:

a. Bakteri gram positif, peptidoglikan di luar membran plasma dan bila diberi tinta cina akan menimbulkan warna. Contoh : Clostridium tetani, Bacillus anthracis, Staphylococcus albus, Staphylococcus aureus.

b. Bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak antara membran plasma dan membran luar, bila diberi tinta cina tidak menimbulkan perubahan warna. Contoh: E. coli, Salmonella typhosa, Vibrio cholera, Neissiria gornorrhoe.

2. Membran sel

Tersusun atas molekul lemak dan protein dan bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi mengatur masuknya zat makanan dan keluarnya sisa metabolisme, berperan dalam pembelahan sel.

3. Isi sel
Tersusun atas organel-organel seperti:

a. Inti, bersifat prokarion terdiri atas benang kromatin DNA dan RNA

b. Mesosom, yang diduga berfungsi sebagai mitokondria

c. Volutin, yaitu zat yang banyak mengandung DNA

d. Ribosom, sebagai tempat sintesis protein

e. Lembar fotosintesis, khusus bakteri yang berfotosintesis (bakteri ungu), terdapat lipatan ke arah sitoplasma yang berisi lembar fotosintesis

f. Plasmid, adalah DNA non kromosom, plasmid mengandung gen-gen seperti gen kebal antibiotik, gen patogen. Dalam satu bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid. Ukuran plasmid 1/1000 kali DNA kromosom.

4. Flagel
Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri. Berdasarkan kedudukan flagel pada bakteri dapat dibedakan menjadi 5 macam yaitu:
a. Monotrik : jika flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung sel
b. Lofotrik: jika flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung sel
c. Amfitrik: jika flagel banyak dan melekat pada kedua ujung
d. Peritrik : jika flagel tersebar pada seluruh permukaan sel
e. Atrik: jika tidak mempunyai flagel

5. Reproduksi Bakteri

Cara reproduksi bakteri yaitu:

a. Reproduksi Aseksual/vegetatif
Caranya dengan pembelahan biner atau pembelahan langsung (tanpa melalui tahapan seperti mitosis). Proses pembelahan diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik dan diikuti pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan berlangsung cepat setiap 20 menit sekali. Contoh : E. coli.

b. Reproduksi Seksual/generatif
Caranya dengan konjugasi, pembelahan secara langsung materi genetik di antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma. Tidak dapat ditentukan jenis kelamin kedua bakteri yang berkonjugasi. Contoh : E. coli.

Rekombinasi DNA
Rekombinasi artinya bergabungnya dua DNA dari sumber yang berbeda. Rekombinasi DNA selain dengan proses konjugasi ada proses lain yaitu transformasi, transduksi, yang kemudian disebut proses paraseksual. Proses paraseksual meliputi:

· Transformasi,

ialah pemindahan sebagian materi genetik atau DNA atau hanya satu gen bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks. Proses ini pertama ditemukan Frederick Griffith tahun 1982. Contoh : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.

· Transduksi,

pemindahan materi genetik dengan perantara virus. Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal partikel transduksi (transducing particle). Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg

· Konjugasi,

pemindahan materi genetic secara langsung antara dua bakteri yang berbeda muatan

6. Penggolongan Bakteri

Berdasarkan bentuknya, bakteri dapat dibedakan menjadi yaitu:

a. Bentuk batang/basil (silindris), dibedakan menjadi:

1. Basil tunggal (monobasil) contohnya : E. coli, Salmonella typhosa

2. Diplobasil (berbentuk batang bergandengan dua-dua)

3. Streptobasil, bergandengan seperti rantai contohnya: Streptobacillus moniliformis,

Azotobacter sp.

b. Bentuk Bulat / Kokus , dibedakan menjadi:

1. Monococcus, berbentuk bulat, satu-satu, contohnya: Monococcus gonorrohoe

2. Diplococcus, bergandengan dua-dua contohnya : Diplococcus pneumonia

3. Streptococcus, bergandengan bulat seperti rantai, contohnya: Streptococcus salivarius, Streptococcus lactis, Streptococcus pneumoniae.

4. Sarcina, bentuk bulat yang mengelompok membentuk kubus, contohnya: Sarcina sp

5. Stafilokokus, bentuk bulat yang bergerombol seperti anggur, contohnya:

Staphylococcus aureus.

c. Bentuk Spiral, dibedakan menjadi:

1. Koma (vibrio) contohnya: Vibrio comma

2. Spiral (bengkok) contohnya: Spirillium minor

3. Spiroseta (spiral halus dan lentur) contohnya: Triponema pallidum

7. Berdasarkan cara mendapatkan makanan, dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

a. Bakteri Heterotrof, artinya bakteri yang mendapatkan makanan dari organisme lain. Bakteri heterotrof dibedakan menjadi dua macam:

b. Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang hidupnya dari sisa-sisa organisme mati atau sampah, contohnya: E. coli, Methanobacterium ruminatum, Clostridium sporagens, Thiobacillus denitrificans, Desulfovirio desulficans.Bakteri parasit, yaitu bakteri yang hidupnya tergantung pada makhluk hidup lain, umumnya bersifat patogen (menimbulkan penyakit).

c. Bakteri Autotrof, yaitu bakteri yang mampu membuat makanan sendiri, bakteri ini dibedakan menjadi:

1. Bakteri fotoautotrof, contohnya: bakteri ungu, bakteri hijau

2. Bakteri kemoautotrof, contohnya: bakteri S, bakteri nitrat, bakteri nitrit

8. Berdasarkan cara mendapatkan oksigen, dibedakan menjadi dua golongan yaitu:

a. Bakteri aerob, bakteri yang memerlukan oksigen untuk hidupnya. Contohnya: bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrococcus) dan bakteri nitrat (Nitrobacter)

b. Bakteri anaerob, bakteri yang tidak memerlukan oksigen dalam hidupnya. Contohnya: Clostridium tetani, Clostridium desulfuricans

9. Peranan Bakteri

a. Bakteri yang merugikan manusia (Parasit pada manusia) adalah

1. Salmonella typhosa Tipus

2. Vibrio coma Kolera

3. Clostridium tetani Tetanus

4. Neisseria gonorrhoeae Kencing nanah

5. Tryponema palidum Sipilis

6. Parasit pada tumbuhan

7. Pseudomonas cattleyae Penyakit pada anggrek

8. Pseudomonas solanacearum Penyakit pada pisang

9. Bacterium papaye Penyakit pada papaya

b. Parasit pada hewan

1. Bacillus anthracis Antrak pada hewan

2. Mycobacterium bovis Penyakit pada lembu

3. M. avium Penyakit pada unggas

c. Bakteri yang menguntungkan manusia
Di bidang pertanian

1. Bakteri nitrogen Mengikat N2

2. Azotobacter

3. Rhizobium leguminosarum

4. Clostridium posteurianum

5. Rhodospirilium rubrum

6. Bakteri nitrifikasi Membentuk senyawa nitrat
Nitrosomonas, Nitrococcus, Nitrobacter

7. Bakteri sulfur Membentuk asam sulfat dari S
Beggiatoa alba

d. Fermetasi makanan

1. Streptococcus lactis Pembuatan keju dan mentega

2. Lactobacillus bulgaricus Pembuatan yoghurt

3. L. casei Pembuatan minuman

4. Acetobacter xylinum Pembuatan nata de coco
Menghasilkan antibiotic

5. Streptomyces griseus Menghasilkan streptomisin

6. S. aureofaciens Menghasilkan aureomisin

7. S. venezuelae Menghasilkan kloromistin

8. Bacillus brevis Menghasilkan tirotrisin

9. B. polymyxa Menghasilkan polimiksin

e. Menghasilkan asam

1. Acetobacter acetii Menghasilkan asam asetat

2. Propionibacterium Menghasilkan asam propionate

3. Clostridium sp Menghasilkan asam butirat

GANGGANG BIRU-HIJAU (Cyanobacteria)
Ciri ganggang biru-hijau

1. Mempunyai pigmen fikosianin

2. Ukuran lebih besar daripada sel prokariotik 1-50 mikron

3. Hidup dalam bentuk uniseluler/koloni/filament

4. Tidak memiliki flagel tetapi bersifat motil

5. Hidup di air tawar, laut dan tanah-tanah lembap

6. Dapat bersimbiosis seperti dengan lumut hati, paku-pakuan, jamur dan invertebrate

Reproduksi ganggang biru-hijau

1. Pembelahan sel, terutama yang bersel satu, contoh: Gleocapsa

2. Fragmentasi, terutama yang berbentuk filamen, contoh: Oscillatoria

3. Pembentukan spora, dilakukan jika lingkungan kurang menguntungkan

Peran ganggang biru-hijau dalam kehidupan

1. Berperan sebagai perintis/pioneer

2. Dalam ekosistem air tawar sebagai produsen bagi zooplankton, udang, dan ikan kecil

3. Bagi manusia dapat dijadikan sebagai bahan pangan yaitu protein sel tunggal (single sel protein), contoh: Spirullina

4. Memfiksasi N2 bebas dari udara
Apabila melimpah dapat memberi efek racun bagi hewan yang meminum air di perairan tersebut.